Cristiano Ronaldo dituduh memperkosa seorang wanita di las vegas pada 2009 silam, setelah ia menuntaskan transfer dari Manchester United menuju Real Madrid. Setelah mengendap selama sembilan tahun, kasus ini dibuka kembali oleh si korban. Kathryn Mayorga mengaku diperkosa Cristiano Ronaldo pada 2009. Mayorga melaporkan Ronaldo ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan. Wanita berusia 34 tahun itu mengaku dipaksa berhubungan di sebuah hotel di Las Vegas, Amerika Serikat, pada sembilan tahun silam. Mayorga merupakan mantan pekerja Rain Nightclub di area Palms Casino Resort, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Ketika itu, ia bertemu dengan Ronaldo, yang datang bersama ipar dan sepupunya, di area VIP. Dalam sebuah video yang diambil Paparazzi ketika itu, Ronaldo dan Mayorga sempat terlihat berdansa di kelab malam Sin City. Keduanya asyik berjoget, yang diklaim beberapa jam sebelum Ronaldo mengajaknya ke kamar. Ronaldo mengajak Mayorga ke kamarnya, nomor 57306 di Palm Resort, dengan alasan untuk menikmati pemandangan Las Vegas. Dalam kamar itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, Ronaldo disebut memperkosa Mayorga. Mayorga, ketika itu masih berusia 25 tahun. Kejadiannya jelas sudah lama sekali terjadi. Seperti diberitakan sebelumnya, Mayorga sempat melaporkannya, namun kepolisian tidak mengusutnya kala itu karena ketidakjelasan informasi pelapor. Kini, kepolisian akhirnya bergerak dengan membuka kembali kasus tuduhan pemerkosaan itu. Selain ke polisi, Mayorga diketahui juga mengajukan dokumen ke pengadilan terkait kasus ini. Ronaldo sendiri telah membantah kabar pemerkosaan itu. Menurutnya, dia tak pernah melakukan pemerkosaan dan pemaksaan terhadap seorang wanita. Pihak Juventus selaku klub Ronaldo juga telah memberikan pembelaan untuk pemain beralias CR7 itu. Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo pada 2009 lalu ini, disinyalir kembali menyeruak karena media Jerman Der Spiegel membocorkan dokumen kesepakatan antara Ronaldo dengan korbannya, Kathryn Mayorga. Majalah asal Jerman tersebut berani menjamin keaslian dokumen perjanjian tersebut.
Menurut mereka, tak ada satu pun perwakilan Ronaldo yang membantahnya ketika mereka konfirmasi. "Tak ada keraguan terhadap keaslian dari dokumen ini karena bahkan perwakilan hukum Ronaldo sendiri tak membantahnya," tulis Der Spiegel. Dalam laporan itu, Der Spiegel menyebut ada dua dokumen yang beredar. Dokumen pertama menyebutkan bahwa Ronaldo bahwa telah terjadi aksi pemaksaan seksual terhadap Mayorgan setelah korban meminta Ronaldo menghentikan aksinya di atas ranjang. Spiegel juga mempublikasikan laporan polisi yang dilakukan Mayorgan beberapa jam setelah pemerkosaan oleh Ronaldo. Mayorgan disebut menelpon polisi sambil menangis. Namun dia tak berani menyebutkan nama Ronaldo. Dia hanya menyebut pelakunya sebagai tokoh publik dan atlet. Sebelumnya, Kepolisian Las Vegas, Amerika Serikat, telah membuka kembali investigasi kasus pemerkosaan itu setelah Kathryn Mayorga memberikan informasi baru. Pengacara-pengacara Mayorga mengadakan konferensi pers pekan lalu. Mereka mengancam akan merilis bukti-bukti kunci kepada publik. Kathryn Mayorga sebelumnya disebut menyelesaikan kasus tersebut di luar pengadilan dengan Cristiano Ronaldo, dan pada tahun 2010. Ia menerima US$ 375 ribu untuk tidak mempublikasikan tuduhan perkosaan itu kepada publik. Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo terhadap Kathryn Mayorga pun terus bergulir, kepolisian Las Vegas telah melakukan penyelidikan dan menginterogasi pemain Juventus tersebut. Penyerang Juventus itu pun siap menjalani pemeriksaan. Jika nantinya CR7 terbuka melakukan tindakan pemerkosaan yang dituduhkan kepadanya, Cristiano Ronaldo bisa menerima hukuman serius hingga 10 tahun penjara. Lebih parahnya lagi, reputasinya sebagai brand ambassador bisa kehilangan penghasilan hingga 35 juta poundsterling (Rp 637 juta) per tahun dari pihak sponsor. Kasus ini memang masih bergulir dan belum mendekati ujung. Ronaldo sendiri sudah memberikan pernyataan beberapa waktu lalu, dia membantah keras tudingan pemerkosaan tersebut.
No comments:
Post a Comment